Kamis, 08 Juli 2010

Ketika kesibukan menantiku

Bulan Juni-Juli adalah salah satu bulan dengan agenda yang terpadat bagiku. Pada bulan ini banyak sekali hal besar yang telah Tuhan percayakan kepadaku. Pada bulan Juni-Juli, aku harus mempersiapkan dan mengerjakan berbagai macam hal, mulai dari pelayanan, sampai materi pelajaran untuk anak didikku serta memanage kembali program-program dari Logos Education, serta komitmen untuk mentranslate beberapa buku power system engineering untuk kuajukan kedosen pembimbingku (Prof. Ontoseno Penangsang) untuk memfollow up usulanku yang mengajak beliau untuk menerbitkan suatu buku. Hal-hal ini sangat menyita waktu, pikiran dan tenagaku. Aku berharap agar setiap project ini dapat berhasil dengan baik.

Untuk setiap beban yang telah Tuhan berikan, aku sangat bersyukur untuk hal-hal ini, karena ini adalah suatu kepercayaan dari Tuhan yang tiada taranya. Seberat apapun tanggungjawab yang Tuhan berikan, aku slalu belajar untuk bersyukur dan berusaha sebaik mungkin untuk menyelesaikannya. Bagiku salah kecelakaan dan tragedi terbesar didalam kehidupan seorang manusia adalah pada saat Tuhan mulai mencabut setiap tanggungjawab yang Dia percayakan kepada kita, disaat itulah kita mulai merasa bahwa hal-hal kecil yang biasanya terlihat tidak berarti ternyata sangat berarti. Kepercayaan kecil yang Tuhan berikan terkadang sering kita pandang remeh, ternyata hal-hal ini adalah suatu tangga-tangga yang dipasangNya sebagai jalan menuju tanggungjawab yang besar.

Disaat-saat sibuk seperti inilah, yang kurasakan adalah betapa kubutuhkan Uluran TanganNya yang terus menopangku, betapa kubutuhkan anugrah kesehatan dariNya setiap saat, betapa kubutuhkan hikmat yang berasal dariNya untuk terus mengisi pikiran ini untuk menyelesaikan setiap perkara dan mengatur waktuku secara bijak, betapa kubutuhkan FirmanNya sebagai tameng dan dasar yang kokoh untuk dapat bertahan dari kerasnya hantaman-hantaman yang terjadi didalam hidupku ini, betapa kubutuhkan tuntunan dan pimpinanNya untuk menyelesaikan segala sesuatu sesuai yang Dia mau, dan sangat kusadari juga bahwa aku sangat membutuhkan Tuhan pada setiap saat didalam hidupku.

Hanya oleh Tuhan-lah, aku dapat bertahan dan terus berkarya sampai saat ini. Disaat kulelah, Dia segera menyegarkan jiwaku dengan FirmanNya. Disaat kuterjatuh, dia mengirimkan beberapa orang untuk menolongku. Disaat kusendiri, dia mengirim orang-orang yang kukasihi untuk menemaniku. Disaat kumenderita, Dia memberikan pengertian akan arti penderitaan yang kualami walaupun penderitaan itu menyakitkan.

Aku berharap, bahwa yang terbaiklah yang dapat kukerjakan dengan memeras diri habis-habisan dan memberikan hasil yang terbaik hanya bagiNya.

Psa 119:92-93 Sekiranya Taurat-Mu tidak menjadi kegemaranku, maka aku telah binasa dalam sengsaraku. (93) Untuk selama-lamanya aku tidak melupakan titah-titah-Mu, sebab dengan itu Engkau menghidupkan aku.

Soli Deo Gloria

Tidak ada komentar:

Posting Komentar