Kamis, 26 Maret 2015

Belajar, Belajar dan Belajar



Artikel ini merupakan artikel yang berisi tentang strategi kecil untuk kita belajar. Berangkat dari pemikiran mengapa kita seringkali  tidak memiliki keinginan yang kuat untuk menapak kemajuan bahkan codong untuk mundur secara teratur, saya akan mencoba membangun kembali hasrat yang kuat untuk kita kembali belajar dan terus belajar untuk kemajuan bangsa sampai akhir hayat kita. 



Pendahuluan

Belajar merupakan kata yang mungkin sudah sering kita dengar bahkan kita hampir bosan saat mendengarnya.  Fakta yang menarik tentang belajar : Kita sering melakukan aktifitas belajar namun secara tidak sadar, entah orang tua, mahasiswa, anak SMA, SMP, SD bahkan anak kecil dan balita sekalipun sudah melakukan kegiatan belajar. Bayi yang baru lahir sudah belajar bagaimana berespon pada saat lapar, haus, bahkan pada saat popok sudah penuh. Anak kecil banyak sekali belajar bagaimana cara berprilaku dan berpikir dari lingkungan sekitarnya. Siswa SMA sering kali tanpa disadari sudah belajar bagaimana cara merokok dari lingkungannya, walaupun dalam hal ini kegiatan tersebut bersifat negatif namun pada prinsipnya siswa SMA tersebut sudah belajar yaitu belajar merokok. Disisi lain mulai dari mahasiswa, siswa SMA, bahkan anak kecilpun pada saat disuruh belajar secara langsung pasti akan memikirkan konotasi yang negatif dari aktifitas belajar.  Konotasi negatif dari kata belajar merupakan kesalahan dalam memahami makna belajar. 

Belajar pada prinsipnya adalah berusaha untuk memperoleh pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung. Yang menjadi subyek adalah orang yang belajar, sedangkan yang menjadi obyek adalah sesuatu yang dipelajari. Belajar bisa bermakna positif jika pengetahuan yang diperoleh dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang bersifat membangun. Belajar bisa bermakna negatif jika pengetahuan dimanfaatkan untuk hal-hal yang bersifat merusak. 


Motivasi yang benar untuk belajar

1. Memiliki tujuan yang pasti dalam belajar

Salah satu kunci penting agar tidak salah didalam pola belajar adalah dengan memiliki tujuan yang pasti dari belajar. Jika seseorang tidak mengetahui tujuan mengapa saya harus belajar maka dia akan terjebak didalam pola belajar yang monoton dan membosankan. Pola belajar yang monoton dan membosankan akan memperpanjang waktu untuk belajar obyek tertentu. Jika dalam keadaan normal, belajar obyek A memerlukan waktu 1 jam maka orang yang terjebak dalam pola belajar yg monoton akan memerlukan waktu lebih dari 1 jam bahkan waktu yang berlipat-lipat. 

Orang yang mengetahui tujuan yang pasti  dalam belajar akan memiliki pola belajar yang dinamik dan tidak mudah bosan bahkan condong untuk belajar terus menerus walaupun tanpa disuruh. Keinginan untuk belajar yang timbul ini karena memiliki tujuan yang pasti dalam belajar merupakan bahan bakar utama untuk belajar. 

Agar tidak terjebak didalam kebosanan, kita perlu memikirkan bahwa tujuan yang pasti dalam belajar akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya waktu. Waktu akan terus bertambah, jaman akan terus berjalan maju kedepan, maka yang perlu untuk kita tambahkan dalam tujuan yang pasti untuk belajar adalah dinamika tujuan dalam belajar untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang timbul secara terus menerus sebanding dengan bertambahnya waktu.


2. Memiliki sukacita dalam belajar

Sukacita dalam belajar merupakan hal yang sangat penting didalam belajar karena sukacita yang timbul karena belajar akan membuat kita semakin bersukacita pada saat kita melakukan aktifitas belajar. Sukacita dalam belajar ini perlu dibangkitkan dengan kita menyadari bahwa:

- Akftifitas belajar yang sedang kita lakukan ini ternyata berguna dan sangat membantu untuk menyelesaikan banyak permasalahan. 

- Pengetahuan merupakan bagian dari kebenaran, dengan kita mengetahui dan mempelajari kebenaran maka respon yang wajar adalah dengan kita bersukacita.

Dengan dua argument tersebut, sudah sewajarnya jika kita ingin semakin bersukacita maka kita harus semakin rajin belajar. Para ilmuwan dunia menonjol didalam pengetahuan karena ledakan dasyat didalam hati mereka oleh sukacita yang mereka peroleh setelah meneliti dan belajar (Archimedes, Newton, Leibniz, Gauss, Pascal, Wright bersaudara, dll). Ledakan inilah yang melecut mereka untuk belajar, belajar dan terus belajar tanpa kenal waktu, siang dan malam, sampai mereka meninggal. Hal ini pula yang seharusnya meledak dalam hati kita sehingga membuat kita melesat untuk berhasrat belajar, berkarya dan belajar, berkarya sampai akhir hayat.
 
3. Memiliki kesadaran tentang keberadaan Sang Pencipta Alam Semesta

Titik ini adalah titik terpenting didalam kita membentuk pola pikir dan mengumpulkan pengetahuan. Pada saat kita melihat alam ini begitu teratur , apa yang kita pikirkan ? apakah kita pernah berpikir bahwa ini semua ada menciptakan ? ini adalah pertanyaan yang sangat menantang kaum cendikiawan dari jaman ke jaman sampai akhirnya tiba di jaman kita sekarang. Para ilmuwan-ilmuwan yang memiliki signifikansi yang besar untuk kemajuan peradaban meyakini bahwa alam semesta ini ada yang menciptakan. Mereka memiliki kesadaran bahwa ada Sang Pencipta alam semesta, kesadaran ini membawa kehidupan rohani mereka menjadi religius bahkan sangat religius. Yang menarik, disaat yang sama penelitian dan signifikansinya semakin meningkat.

Kesadaran bahwa Sang Pencipta alam semesta ada merupakan titik kontak terpenting didalam kita menimba pengetahuan karena Dialah yang menciptakan alam semesta dengan segala isinya, pasti Dia juga yang mengetahui segala sesuatu tentang ciptaanNya termasuk obyek-obyek yang sedang kita pelajari. Kesadaran tentang Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta adalah key master didalam kita belajar apapun.  Dari hal ini kita belajar untuk memegang key master didalam mempelajari hal apapun dan meyakini bahwa hanya Tuhan yang mengetahui segala hukum-hukum yang diciptakanNya baik hukum-hukum tentang alam semesta, relasi sosial, maupun huku-hukum yang lain yang telah Dia  ciptakan.

 

Amsal 1:7  Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.


(bersambung)